Selasa, 12 Februari 2008

Menabung di Bank Merugikan

Apakah saat ini anda mempunyai rekening di sebuah bank? Berapa saldo anda saat ini? Saya mengajak anda untuk meneliti buku tabungan anda. Anda perlu lihat berapa besar biaya administrasi + biaya ATM yang dibebankan oleh bank kepada anda. Karena ini menentukan apakah anda untung atau buntung dengan memiliki rekening di bank tersebut.

Saat ini suku bunga tabungan di bank rata-rata hanya 3% per tahun, dengan tren kedepan semakin menurun lagi. Coba bandingkan lebih besar mana bunga yang anda peroleh dibanding dengan biaya adm+ATM yang anda tanggung. Jangan – jangan biaya adm+ATM justeru lebih besar dari bunga yang anda peroleh, artinya dengan menabung di bank uang anda malah berkurang bukannya bertambah. Besarnya bunga yang anda peroleh ditentukan oleh besarnya saldo tabungan anda.

Sebagian bank saat ini mengenakan biaya adm+ATM sebesar Rp 7.500 per bulan. Pada umumnya bank menghitung bunga yang diberikan berdasarkan saldo rata-rata harian pada bulan yang bersangkutan. Dalam contoh di sini saya akan menyederhanakan transaksi anda dengan bank agar lebih mudah untuk anda mengerti. Dalam contoh ini suku bunga adalah 3% per tahun dan biaya adm+ATM adalah Rp 7.500 per bulan dan pajak penghasilan yang berlaku saat ini adalah sebesar 15%.

Tanggal 1 Pebruari 2008 anda menyetor sejumlah uang ke bank sehingga saldo anda menjadi Rp.2.000.000 dan anda tidak melakukan transaksi apapun dengan bank pada bulan Pebruari ini. Maka saldo anda pada tanggal 1 maret 2008 adalah sebesar Rp 1.996.750 Lho kok malah berkurang ???

Saya akan menjelaskan perhitungannya kepada anda, yakni sebagai berikut.

Bunga yang anda peroleh pada bulan Pebruari 2008 adalah :

Rp 2.000.000 x 3% x 1/12 (1 bulan = 1/12 tahun)

= Rp 5.000

Bunga sebesar Rp 5.000 yang anda terima kemudian dipotong pajak sebesar 15% atau Rp 750 sehingga bunga yang sungguh anda terima hanya sebesar Rp. 4.250

Sedangkan biaya adm+ATM yang dikenakan bank terhadap tabungan anda adalah Rp.7.500, sehingga pada bulan Pebruari uang anda justeru berkurang sebanyak Rp 3.250 (Rp 4.250-Rp7.500), karena biaya adm+ATM yang anda dipaksa membayar oleh bank lebih besar dari bunga uang anda. Aneh bukan???

Agar dana anda di bank tidak berkurang maka saldo anda harus minimal sebesar :

100/3 x 12/1 x 100/85 x Rp7.500 = Rp 3.529.412

Jika saldo anda kurang dari Rp 3.529.412 maka uang anda di bank akan berkurang setiap bulannya.

Meskipun demikian, menabung di bank tetap ada manfaatnya antara lain anda tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah yang berlebihan sehingga tidak takut kecurian, anda bisa berbelanja tanpa membawa uang tunai dengan fasilitas debit dari kartu ATM anda, anda juga bisa menerima transfer dana dari pihak lain, dsb. Jadi, semuanya terserah anda apakah anda tetap mau menyimpan uang di bank atau berhenti.

Sabtu, 02 Februari 2008

pilkada tidak beres

Penyelenggaraan pilkada selama ini sangat tidak beres, diperlukan banyak perbaikan mulai dari pendataan pemilih, kampanye, penghitungan suara sampai penetapan pemenang pilkada. Sebagian besar para calon ternyata tidak siap untuk kalah, terutama calon incumbent. Anggota KPUD ternyata banyak yang tidak profesional dalam menjalankan tugas.

Pemerintah tidak becus urus Ekonomi

Melonjaknya harga berbagai kebutuhan pokok seperti kedelai, tepung, susu, minyak goreng, dll telah menunjukkan ketidakmampuan pemerintah dalam menangani perekonomian. Kenaikan harga ini telah mengakibatkan masyarakat semakin miskin, karena gaji tetap, tetapi harga barang-barang meningkat, sehingga kuantitas barang yang dapat dibeli semakin sedikit. Alasan bahwa kenaikan harga ini karena faktor eksternal tidaklah tepat. Kalau harga di tingkat internasional meningkat 100%, lantas harga di dalam negeri juga naik 100% berarti menteri-menteri tidak melakukan apa-apa. Menteri-menteri yang bertitel Prof, Dr, dsb ini hasil kerjanya sama saja dengan orang yang cuma lulusan SD, karena terbukti tidak ada bedanya seandainya seorang lulusan SD yang menjadi menteri. Seandainya menteri ini cerdas maka mereka bisa membuat kondisi didalam negeri tidak seburuk pasar internasional. Misalnya jika sekarang ini harga suatu komoditi di pasar internasional meningkat 100%, maka harga di dalam negeri menigkat hanya 50% , berarti mereka cerdas. Tetapi kenyataannya tidak demikian, di pasar internasional harga naik 100% tetapi harga didalam negeri meningkat 100% bahkan lebih.